Rabu, 12 Februari 2014

Merek-Merek Jins Terkenal di Indonesia

Asal mula jins diambil dari kata dalam bahasa Perancis, yaitu Bleu de Genes atau celana biru dari Genoa. Genoa adalah sebuah kota di tepi laut Italia. Lain halnya dengan denim. Kata "denim" muncul dari bahan pakaian asal Perancis yang disebut serge. Sementara itu, Nimes adalah sebuah kota di Perancis. Bahan ini lebih populer dengan sebutan "serge de Nimes". Banyak orang menyingkatnya dengan sebutan "denim". 
Di Indonesia bahan jins atau denim sangat populer, bahkan sejumlah merek asal Indonesia beken di sejumlah negara. Beberapa merek jins yang terkenal diantaranya  
1. Lea
Siapa yang tidak mengenal merek ini? Merek ini lahir pada dekade 1970-an. Merek ini memang menekankan kualitas bahan. Karena Amerika Serikat identik dengan celana jins, model lea pun berkiblat pada celana jins ala Negeri Paman Sam. Model vintage dan modern menjadi ciri khas lea.

2. Peter Says Denim
Merek yang lahir dari tangan terampil Peter Firmansyah pada 2008 ini juga populer di mancanegara, diantaranya Amerika Serikat dan Kanada. Model Peter Says Denim identik dengan gaya yang kasual.

3. Vision Mission Jeans
Jins yang identik dengan logo merek tiga segitiga ini juga tergolong pemain baru. Vision Mission Jeans didirikan oleh Ivan Peranginangin, Raditya Kagiswara, Angela Valeries Tawaris, Irfan Fadly, dan Trihadi Pudiawan Erhan. Modelnya mayoritas adalah skinny, super slim, dan slim. 

4. Pot Meets Pop
Di kota Kembang atau Bandung , merek ini lahir. Kini, Pots Meets Pop dikenal sebagai merek celana jins yang menggunakan bahan denim berkualitas disertai dengan teknik cutting yang baik. Keunggulan lainnya adalah model yang cukup beragam. 

5. Old Blue Co.
Merek ini memang tergolong baru. Old Blue Co diciptakan oleh Ahmad Hadiwijaya pada tahun 2010. Bahan jins ini memang didatangkan dari luar negeri. Modelnya dikenal lebih mengarah ke vintage. 

6. Elhaus
Fokus pada detail. Inilah yang menjadi andalan Elhaus. Merek yang lahir di Jakarta oleh inisiatif Eduardus Adityo dan Raven Navaro ini memang mengunggulkan detail dari pengerjaan, desain termasuk dalam penjahitan bahan denim. 

7. Akaime
Arti merek ini dalam bahasa Jepang adalah "mata merah". Nama merek dalam bahasa Jepang ini kemungkinan dipengaruhi oleh bahan denim yang memang diimpor dari Jepang. Model celana jins ini juga sangat memperhatikan detail, layaknya model jins yang digandrungi di Jepang. 

sumber :  www.kompas.com 

Share on :
Show comments
Hide comments

0 comments:

Posting Komentar

Asal mula jins diambil dari kata dalam bahasa Perancis, yaitu Bleu de Genes atau celana biru dari Genoa. Genoa adalah sebuah kota di tepi laut Italia. Lain halnya dengan denim. Kata "denim" muncul dari bahan pakaian asal Perancis yang disebut serge. Sementara itu, Nimes adalah sebuah kota di Perancis. Bahan ini lebih populer dengan sebutan "serge de Nimes". Banyak orang menyingkatnya dengan sebutan "denim". 
Di Indonesia bahan jins atau denim sangat populer, bahkan sejumlah merek asal Indonesia beken di sejumlah negara. Beberapa merek jins yang terkenal diantaranya  
1. Lea
Siapa yang tidak mengenal merek ini? Merek ini lahir pada dekade 1970-an. Merek ini memang menekankan kualitas bahan. Karena Amerika Serikat identik dengan celana jins, model lea pun berkiblat pada celana jins ala Negeri Paman Sam. Model vintage dan modern menjadi ciri khas lea.

2. Peter Says Denim
Merek yang lahir dari tangan terampil Peter Firmansyah pada 2008 ini juga populer di mancanegara, diantaranya Amerika Serikat dan Kanada. Model Peter Says Denim identik dengan gaya yang kasual.

3. Vision Mission Jeans
Jins yang identik dengan logo merek tiga segitiga ini juga tergolong pemain baru. Vision Mission Jeans didirikan oleh Ivan Peranginangin, Raditya Kagiswara, Angela Valeries Tawaris, Irfan Fadly, dan Trihadi Pudiawan Erhan. Modelnya mayoritas adalah skinny, super slim, dan slim. 

4. Pot Meets Pop
Di kota Kembang atau Bandung , merek ini lahir. Kini, Pots Meets Pop dikenal sebagai merek celana jins yang menggunakan bahan denim berkualitas disertai dengan teknik cutting yang baik. Keunggulan lainnya adalah model yang cukup beragam. 

5. Old Blue Co.
Merek ini memang tergolong baru. Old Blue Co diciptakan oleh Ahmad Hadiwijaya pada tahun 2010. Bahan jins ini memang didatangkan dari luar negeri. Modelnya dikenal lebih mengarah ke vintage. 

6. Elhaus
Fokus pada detail. Inilah yang menjadi andalan Elhaus. Merek yang lahir di Jakarta oleh inisiatif Eduardus Adityo dan Raven Navaro ini memang mengunggulkan detail dari pengerjaan, desain termasuk dalam penjahitan bahan denim. 

7. Akaime
Arti merek ini dalam bahasa Jepang adalah "mata merah". Nama merek dalam bahasa Jepang ini kemungkinan dipengaruhi oleh bahan denim yang memang diimpor dari Jepang. Model celana jins ini juga sangat memperhatikan detail, layaknya model jins yang digandrungi di Jepang. 

sumber :  www.kompas.com 

Asal mula jins diambil dari kata dalam bahasa Perancis, yaitu Bleu de Genes atau celana biru dari Genoa. Genoa adalah sebuah kota di tepi laut Italia. Lain halnya dengan denim. Kata "denim" muncul dari bahan pakaian asal Perancis yang disebut serge. Sementara itu, Nimes adalah sebuah kota di Perancis. Bahan ini lebih populer dengan sebutan "serge de Nimes". Banyak orang menyingkatnya dengan sebutan "denim". 
Di Indonesia bahan jins atau denim sangat populer, bahkan sejumlah merek asal Indonesia beken di sejumlah negara. Beberapa merek jins yang terkenal diantaranya  
1. Lea
Siapa yang tidak mengenal merek ini? Merek ini lahir pada dekade 1970-an. Merek ini memang menekankan kualitas bahan. Karena Amerika Serikat identik dengan celana jins, model lea pun berkiblat pada celana jins ala Negeri Paman Sam. Model vintage dan modern menjadi ciri khas lea.

2. Peter Says Denim
Merek yang lahir dari tangan terampil Peter Firmansyah pada 2008 ini juga populer di mancanegara, diantaranya Amerika Serikat dan Kanada. Model Peter Says Denim identik dengan gaya yang kasual.

3. Vision Mission Jeans
Jins yang identik dengan logo merek tiga segitiga ini juga tergolong pemain baru. Vision Mission Jeans didirikan oleh Ivan Peranginangin, Raditya Kagiswara, Angela Valeries Tawaris, Irfan Fadly, dan Trihadi Pudiawan Erhan. Modelnya mayoritas adalah skinny, super slim, dan slim. 

4. Pot Meets Pop
Di kota Kembang atau Bandung , merek ini lahir. Kini, Pots Meets Pop dikenal sebagai merek celana jins yang menggunakan bahan denim berkualitas disertai dengan teknik cutting yang baik. Keunggulan lainnya adalah model yang cukup beragam. 

5. Old Blue Co.
Merek ini memang tergolong baru. Old Blue Co diciptakan oleh Ahmad Hadiwijaya pada tahun 2010. Bahan jins ini memang didatangkan dari luar negeri. Modelnya dikenal lebih mengarah ke vintage. 

6. Elhaus
Fokus pada detail. Inilah yang menjadi andalan Elhaus. Merek yang lahir di Jakarta oleh inisiatif Eduardus Adityo dan Raven Navaro ini memang mengunggulkan detail dari pengerjaan, desain termasuk dalam penjahitan bahan denim. 

7. Akaime
Arti merek ini dalam bahasa Jepang adalah "mata merah". Nama merek dalam bahasa Jepang ini kemungkinan dipengaruhi oleh bahan denim yang memang diimpor dari Jepang. Model celana jins ini juga sangat memperhatikan detail, layaknya model jins yang digandrungi di Jepang. 

sumber :  www.kompas.com 

Asal mula jins diambil dari kata dalam bahasa Perancis, yaitu Bleu de Genes atau celana biru dari Genoa. Genoa adalah sebuah kota di tepi laut Italia. Lain halnya dengan denim. Kata "denim" muncul dari bahan pakaian asal Perancis yang disebut serge. Sementara itu, Nimes adalah sebuah kota di Perancis. Bahan ini lebih populer dengan sebutan "serge de Nimes". Banyak orang menyingkatnya dengan sebutan "denim". 
Di Indonesia bahan jins atau denim sangat populer, bahkan sejumlah merek asal Indonesia beken di sejumlah negara. Beberapa merek jins yang terkenal diantaranya  
1. Lea
Siapa yang tidak mengenal merek ini? Merek ini lahir pada dekade 1970-an. Merek ini memang menekankan kualitas bahan. Karena Amerika Serikat identik dengan celana jins, model lea pun berkiblat pada celana jins ala Negeri Paman Sam. Model vintage dan modern menjadi ciri khas lea.

2. Peter Says Denim
Merek yang lahir dari tangan terampil Peter Firmansyah pada 2008 ini juga populer di mancanegara, diantaranya Amerika Serikat dan Kanada. Model Peter Says Denim identik dengan gaya yang kasual.

3. Vision Mission Jeans
Jins yang identik dengan logo merek tiga segitiga ini juga tergolong pemain baru. Vision Mission Jeans didirikan oleh Ivan Peranginangin, Raditya Kagiswara, Angela Valeries Tawaris, Irfan Fadly, dan Trihadi Pudiawan Erhan. Modelnya mayoritas adalah skinny, super slim, dan slim. 

4. Pot Meets Pop
Di kota Kembang atau Bandung , merek ini lahir. Kini, Pots Meets Pop dikenal sebagai merek celana jins yang menggunakan bahan denim berkualitas disertai dengan teknik cutting yang baik. Keunggulan lainnya adalah model yang cukup beragam. 

5. Old Blue Co.
Merek ini memang tergolong baru. Old Blue Co diciptakan oleh Ahmad Hadiwijaya pada tahun 2010. Bahan jins ini memang didatangkan dari luar negeri. Modelnya dikenal lebih mengarah ke vintage. 

6. Elhaus
Fokus pada detail. Inilah yang menjadi andalan Elhaus. Merek yang lahir di Jakarta oleh inisiatif Eduardus Adityo dan Raven Navaro ini memang mengunggulkan detail dari pengerjaan, desain termasuk dalam penjahitan bahan denim. 

7. Akaime
Arti merek ini dalam bahasa Jepang adalah "mata merah". Nama merek dalam bahasa Jepang ini kemungkinan dipengaruhi oleh bahan denim yang memang diimpor dari Jepang. Model celana jins ini juga sangat memperhatikan detail, layaknya model jins yang digandrungi di Jepang. 

sumber :  www.kompas.com