Pendahuluan
Manajemen
proyek merupakan
suatu cara bagaimana mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber daya
manusia ataupun material disaat mulainya suatu proyek (pelaksanaan) hingga
akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan
kualitas untuk mencapai kepuasan.
Proyek
manager adalah orang yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standart kualitas,
biaya, dan waktu. Pastinya seorang proyek manajer harus dapat berkomunikasi
dengan pemilik, pengguna, tim pelaksana, dan lingkungan sekitar. Tidak hanya
itu kemampuan teknis, mampu mengambil suatu keputusan yang tepat, serta dapat
memberikan laporan kepada atasan juga harus dimiliki.
Hampir disetiap perusahaan/corporate
melaksanakan manajeman proyek seperti pada industri bangunan dan teknik sipil
yang memiliki site agent, contract manager, clerk of works, planning staff, dan
general manager sebagai team pelaksana manajemen proyek. Mereka yang tergabung
dalam proyek diarahkan kepada suatu tujuan perencanaan proyek, tentu saja ini
merupakan tugas dari seorang manajer proyek.
Skill yang dibutuhkan seorang proyek
manajer ada 4 titik, yaitu kepada Owner, User, Lingkungan, dan Team. Maksudnya,
Ketika seorang proyek manager berurusan dengan owner (komisaris perusahaan) dapat
memberikan informasi berupa biaya/budget dari segi finansial, serta resiko
kedepan yang akan dihadapi. Ketika berbicara dengan user, dapat mengajak untuk
menggunakan hasil dari proyek, baik meloby dan bujuk rayu. Lalu ketika
berbicara dengan team tentunya harus memiliki keahlian tehnik, dapat
mengarahkan, dan tentunya manajerial skill harus dimiliki. Terakhir ketika
berbicara dengan lingkungan dalam hal ini pemerintah/ lingkungan, dapat meminta
persetujuan/ izin akan adanya pengadaan proyek tersebut serta mengajak
lingkungan untuk mendukung jalannya proyek tersebut. Tugas dan kegiatan pada
setiap proyek jumlahnya cukup banya, oleh sebab itu setiap kegiatan harus
dirinci dan diperhatikan. Artinya setiap aktifitas/ event proyek punya tenggang
waktu, dan biasanya satu sama lainnya kadang berurut meskipun terkadang
beberapa proyek saling menyilang pada suatu event yang akan dilaksanakan.
Kalau siklus suatu proyek itu di
gambarkan secara general mempunyai 4 tahap yaitu tahap penentuan (definisi
masalah proyek), perencanaan (membuat jadwal dan anggaran), eksekusi
(implementasi poyek), training dan penutupan (pengenalan hasil dari proyek dan
buat laporan kepada atasan).
Setelah menjalankan tahap-tahap diatas
diharapkan hasil dari suatu proyek itu berhasil. Akan tetapi tidak semua proyek
berhasil, Kegagalan-kegagalan dan keberhasilan-keberhasilan yang terbatas jauh
lebih banyak dari jumlah yang berhasil. Oleh karena itu perlu dan penting untuk
mempelajari beberapa kasus dari proyek-proyek yang gagal, sebagai sebuah proses
pembelajaran untuk memperbaiki manajemen proyek.
Kriteria Keberhasilan
Suatu Proyek
Secara
umum kirteria dan cara mengukur keberhasilan dari sebuah proyek adalah
•
Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas, maksudnya seberapa besar
proyek yang akan dilaksanakan serta kebutuhan apa yang diperlukan oleh semua
orang yang terlibat dalam pembuatan proyek.
•
Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan, deadline yang tepat, serta
sesuai anggaran atau tidak melebihi budget.
•
Komitmen yang kuat pada suatu proyek, maksudnya proyek yang berhasil adalah
proyek yang dapat memiliki komitmen dalam hal manajemen dan organisasi dalam
sebuah proyek. Sesuai yang direncanakan maksudnya tidak mengambil jalan pintas
dalam sebuah proyek. Terlihat dari harapan-harapan yang membangun di sebuah tim
yang menangani proyek.
•
Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya, biasanya proyek yang berhasill
memliki cakupan (scope) yang jelas, tidak serakah dan hasilnya pun sempurna.
•
Biaya yang dikeluarkan ketika proyrk terselesaikan tidak jauh dari rencana awal,
maksudnya jangan sampai biaya yang dikeluarkan sudah besar, akan tetapi
kualitas dari hasil sebuah proyek mengecewakan. Atau biaya yang dikeluarkan
sudah banyak hasil proyeknya telat waktu.
•
Kualitas yang baik, maksudnya ketika dilakukan proses pengujian hasil proyek sesuai
dengan apa yang diharapkan. Jangan sampai hasil dari sebuah proyek cepat, tapi
kualitasnya dikorbankan.
•
Ketrampilan sumber daya manusia, maksudnya diperlukan SDM yang mempunyai kompetensi
yang unggul atau ahli didalam bidangnya. SDM yang mempunyai jiwa disiplin tepat
waktu, dapat membuat lingkungan kerja yang kondusif, serta pekerja yang dapat
diatur oleh manajer.
•
Komunikasi yang baik, maksudnya begini ketika tim proyek menjalankan sebuah proyek
ada baiknya menjalin hubungan secara terus menerus kepada pemilik dan pengguna.
Dan tidak menutup kemungkinan proyek yang berhasil adalah tim yang dapat
menjalin komunikasi sesama tim
•
Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil, sebisa mungkin proyek yang dijalankan
tidak menimbulkan resiko. Diharapkan seminimal mungkin resiko terjadi dalam
sebuah proyek.
•
Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan
baru diperusahaan dalam artikata malah menyulitkan perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan.
Pihak-pihak yang
menentukan keberhasilan dari suatu proyek
1. Owner/ Pemilik, pihak utama yang
menetukan proyek berhasil atau tidak. Karena pihak ini merupakan ide utama
sekaligus pemilik investasi materi berupa budget pada sebuah proyek.
2. User/Pengguna, pihak kedua yang
menetukan hasil proyek tersebut gagal. Karena pada tahap ini adalah tahap
dimana hasil tersebut akan digunakan. Orang yang merasakan ketika menggunakan
hasil dari proyek tersebut akan lebih nyaman atau tidak.
3. Lingkungan/ Pihak luar seperti
pemerintah, lingkungan sekitar atau bahkan Suplier dalam suatu proyek
penjualan. Pihak luar dapat merasakan langsung ketika hasil suatu proyek
berhasil dan terselesaikan.
Cara
mengukur kebutuhan dari suatu proyek dapat digunakan beberapa tehnik, kebanyakan
dari proyek besar menggunakan tehnik Gant Chart. Tetapi untuk sebuah proyek
yang kompleks dan membutuhkan biaya yang cukup besar dapat menggunakan tehnik
CPM (Critical Path Mehtode) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique).
Dari beberapa cara mengukur kebutuhan dari sebuah proyek disesuaikan dengan
mode dan seberapa besar proyek tersebut.
Referensi :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/03/subhan-keberhasilan-proyek.pdf
0 comments:
Posting Komentar
Referensi :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/03/subhan-keberhasilan-proyek.pdf
Referensi :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/03/subhan-keberhasilan-proyek.pdf
Referensi :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/03/subhan-keberhasilan-proyek.pdf