Minggu, 17 November 2013 0 comments

Istilah-istilah Modul Pada SAP

Scheduling Agreement

Scheduling Agreement adalah persetujuan dengan pelanggan mengenai tanggal pengiriman barang atau penyampaian jasa beserta jumlahnya. Biasanya  Scheduling Agreement dibuat ketika terjadi beberapa kali pengiriman dalam satu order sehingga memerlukan kepastian jadwal dan jumlah bagi perusahaan maupun pelanggan.

Customer Contract

Customer Contract adalah perjanjian antara pelanggan dan perusahaan mengenai proses bisnis dan ketentuan yang berlaku di dalamnya. Versi standar SAP memberikan 4 kategori kontrak, yaitu:
1. Master Contract
Master Contract  adalah dokumen yang digunakan untuk mengelompokkan beberapa contract sehingga kondisi yang ditentukan di Master Contract dapat diterima di semua contract yang ada di dalamnya serta data-data yang digunakan bersifat konsisten.
2. Quantity Contract
Quantity Contract  adalah perjanjian yang menyatakan bahwa pelanggan akan memesan barang yang telah ditentukan jumlahnya dalam periode waktu tertentu. Quantity Contract berisi jumlah barang, informasi harga, namun tidak terdapat tanggal pengiriman.
3. Value Contract
Value Contract  adalah perjanjian yang menyatakan pelanggan akan menerima barang atau jasa sejumlah nilai yang telah disepakati dalam periode waktu tertentu. Value Contract berisi sejumlah produk atau kelompok produk atau jasa yang akan diterima pelanggan beserta nilai yang disepakati.
4. Service Contract
Service Contract  adalah perjanjian yang berisi kondisi dari layanan (services) terhadap pelanggan. Service Contract berisi batas tanggal kevalidan, kondisi pembatalan kontrak, persetujuan harga dan beberapa informasi sesuai yang dibutuhkan perusahaan dan pelanggan.

Availability Check

Availability Check adalah proses untuk memastikan apakah produk tersedia untuk memenuhi tanggal pengiriman yang diminta oleh pelanggan. Jika tidak, sistem akan mengkalkulasi kapan tanggal pengiriman yang dapat dilakukan untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Free of Charge Delivery
Free of Charge Delivery merupakan pengiriman barang secara gratis kepada pelanggan yang ditujukan sebagai contoh atau sample.

Free of Charge Subsequent Delivery
Free of Charge Subsequent Delivery adalah pengiriman barang secara gratis kepada pelanggan yang ditujukan untuk pengganti barang yang rusak atau sebagai penambah ketika barang yang diterima pelanggan kurang.

Returns
Returns adalah proses pengembalian barang yang dibeli oleh pelanggan. Pada umumnya, pengembalian barang disebabkan karena barang rusak atau proses pengiriman terlambat.

Backorder Processing
Backorder Processing terjadi ketika pesanan pelanggan tidak dapat dipenuhi karena hal-hal tertentu, biasanya karena stok yang tersedia sedang habis. Oleh karena itu dilakukan Backorder Processing ketika barang yang dipesan sudah tersedia untuk memenuhi pesanan pelanggan tersebut. Persentase Backorder, baik jumlah order, barang atau hari, biasanya digunakan untuk menilai kualitas customer service perusahaan serta efektivitas dari inventory management.

Consignment Stok Processing
Barang Consignment adalah barang yang disimpan di lokasi pelanggan, namun merupakan milik perusahaan. Pelanggan tidak diharuskan membayar barang tersebut hingga pelanggan mengambilnya untuk digunakan. Barang Consigment yang tidak digunakan akan dikembalikan ke perusahaan.

Returnable Packaging
Returnable Packaging adalah barang milik perusahaan yang berada di tempat pelanggan (biasanya digunakan sebagai packaging saat proses pengiriman) dan harus dikembalikan ke perusahaan. Jika barang tersebut tidak dikembalikan, pelanggan dianggap membelinya dan harus membayar.

Make-To-Order Production
Make-To-Order Production adalah proses dimana sebuah produk dibuat secara khusus bagi pelanggan tertentu. Berbeda dengan produksi massal dimana barang diproduksi secara terus menerus, pada Make-To-Order Production barang hanya dibuat satu kali walaupun terdapat kemungkinan ke depannya barang sejenis akan kembali diproduksi.

Individual Purchase Order

Individual Purchase Order dilakukan ketika pelanggan membeli barang yang tidak tersedia di gudang sehingga harus memesan ke external vendor. Prosesnya dimulai dari pelanggan memesan barang. Setelah pengecekan barang dilakukan dan barang dinyatakan tidak tersedia, sistem akan membuat pesanan ke external vendor. Barang akan dikirim external vendor ke perusahaan, setelah itu perusahaan akan mengirim ke pelanggan.

Bills Of Materials in Sales Document
Bill of Material (BOM) mendeskripsikan komponen-komponen yang menyusun sebuah produk. Contoh: Monitor, Keyboard, CPU adalah komponen yang menyusun komputer.

Third-Party Order Processing


Third-Party Order Processing adalah proses dimana perusahaan tidak mengirimkan barang kepada pelanggan, melainkan menyerahkan pesanan kepada vendor dan vendor tersebut yang akan mengirimkan barang kepada pelanggan. Tagihan akan dikirim vendor ke perusahaan dan perusahaan akan membuat tagihan untuk pelanggan.

Batches in Sales Processing
Dalam proses produksi, ada beberapa produk yang jenisnya sama, namun memiliki perbedaan yang diakibatkan oleh proses produksi. Contoh: Produk beras yang diproduksi di bulan Oktober dan November memiliki expired date yang berbeda sehingga perlu dikelompokkan secara khusus walaupun produknya sama. Batch Material adalah pengelompokan produk atau material yang sama, namun memiliki sedikit perbedaan karena diproduksi di waktu atau tempat yang berbeda.

Configurable Materials in Sales Documents
Configurable Materials adalah produk kompleks yang dapat diproduksi dalam beberapa varian. Contoh: Alat berat yang dapat diproduksi dengan wheel atau crawler.

0 comments

Proses Bisnis Pada Modul SD (Sales and Distribution)

Berikut ini adalah beberapa proses bisnis yang ada pada Modul SD (Sales and Distribution) SAP sebagai berikut : 
a. Inquiry
Inquiry yaitu pelanggan meminta informasi rinci tentang barang-barang tertentu, dalam harga yang sudah ditentukan. Kita menggunakan proses bisnis ini dalam rangka untuk menanggapi permintaan yang dibuat oleh calon pelanggan untuk informasi tentang barang-barang tertentu, dan khususnya, pada harga. Calon pelanggan menghubungi  vendor  dan meminta informasi  yang detail tentang produk.  Kita dapat membuat inquiry pada SAP CRM.  

Berikut ini merupakan alur proses inquiry yang terjadi pada CRM SAP :
1.  Membuat Inquiry Calon pelanggan membuat  sebuah inquiry mengenai satu atau beberapa produk  dari perusahaan. Perusahaan membuatkan Inquiry.
2. Membuat Aktivitas Perusahaan membuat suatu kegiatan dalam rangka untuk mengambil kontak pribadi dengan mitra bisnis dikemudian hari, jika perlu.
3.  Memonitor Status Inquiry Perusahaan memeriksa secara teratur apakah status inquiry  telah berubah, misalnya, apakah mitra bisnis tertarik pada quotation.

b. Quotation
Quotation (sebuah kutipan) yang berisi informasi mengenai barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan, harga, dan informasi pendukung. Sebuah quotation memiliki masa berlaku. Dalam masa berlaku, pelanggan memiliki pilihan untuk menempatkan pesanan dalam kondisi yang disepakati dengan mengacu pada quotation,atau membatalkan kontrak. Perusahaan menggunakan proses bisnis ini dalam rangka untuk memberikan konfirmasi pada  mitra bisnis bahwa perusahaan akan memberikan produk dalam jumlah tertentu  pada waktu tertentu,dan untuk harga tertentu. Dalam pemrosesan quotation, berbagai fungsi penjualan tersedia untuk karyawan penjualan, serta fungsi khusus untuk quotation. 

Berikut ini merupakan proses bisnis yang menggabungkan antara inquiry dan quotation:
1. Proses ini dimulai ketika perusahaan menerima sebuah inquiry dari calon pelanggan. Pelanggan menulis atau mendokumentasikan kebutuhannya  secara lebih rinci.  Perusahaan  dapat mengelola semua dokumen bersamaan.
2. Perusahaan dapat memperkirakan biaya produk sebelum pembuatan quotation dengan pertimbangan kompleksitas produk dan  persyaratan khusus dari pelanggan. Oleh karena itu, Perusahaan membuat sebuah proyek inquiry (penyelidikan),  sehingga perusahaan dapat menetapkan biaya akun untukpemrosesan inquiry.
3. Perusahaan melakukan perencanaan awal untuk  tanggal dan biaya pada  proyek.
4. Berdasarkan biaya yang direncanakan, perusahaan menentukan harga penjualan dan mentransfernya ke quotation.  Setelah itu, perusahaan mencetak quotation dan mengirimkannya ke pelanggan.

c. Sales Order 
Sales Order adalah kontrak perjanjian antara sales organization (perusahaan) dengan pelanggan mengenai penjualan barang atau jasa beserta harga, jumlah dan waktu pengiriman.

Selain Sales Order yang bersifat standar (umum), terdapat dua jenis Special Sales Order, yaitu: 
1. Cash Order
Cash Sales adalah jenis order dimana pelanggan melakukan order, mengambil dan menerima barang serta membayarnya secara langsung (cash) dalam waktu yang berdekatan. Invoice dari Cash Sales dapat dicetak secara langsung.
2. Rush Order
Rush Order adalah jenis order dimana pelanggan melakukan order dan pengiriman terhadap pelanggan tersebut akan dilakukan pada hari yang sama. Penagihan dan pembayaran dapat dilakukan setelahnya.

d. Standart Order
Merupakan sebuah objek bisnis dari sistem Manajemen Account (FS-AM) yang menggambarkan pembayaran pesanan berkala secara kredit atau debet dari satu atau lebih rekening penerima. Standing Order dengan satu penerima disebut pesanan tunggal atau individu, sedangkan pesanan dari beberapa penerima, disebut Collective Standing Order. Untuk Standing Order, kita membedakan antara yang tetap (fixed), yang berarti jumlahnya yang selalu sama dengan yang jumlahnya selalu berubah-ubah (variabel), yang dikenal sebagai variable standing order.

e. Picking
Proses pengambilan (Picking) mencakup pengambilan barang (sesuai dengan persyaratan masing-masing pengiriman outbound) dari lokasi penyimpanan, dan penentuan jumlah yang tepat di daerah pengambilan, dimana barang akan disiapkan untuk pengiriman. Persiapan ini mungkin melibatkan proses pengemasan dan pelabelan, atau kinerja nilai-layanan tambahan. Single item atau full handling unit yang tidak memerlukan packing atau repacking dapat langsung dipindahkan ke tempat goods issue. Selanjutnya, jika cross-docking telah dilaksanakan, item yang dikirim dapat langsung dibawa dari tempat penerimaan barang, baik menggunakan planned cross-docking atau oprtunistic cross-docking.

Berikut ini,  picking dengan menggunakan dua metode sebagai berikut : 
1. Single-Step Picking yaitu membawa jumlah yang tepat diperlukan untuk pengiriman keluar.
2. Two-Step Picking yaitu suatu bentuk optimasi pengambilan (picking) di mana kita menghapus stock dari area penyimpanan secara acak atau massal berdasarkan total kebutuhan material, dan kemudian mendistribusikannya ke daerah-daerah pengambilan berdasarkan kebutuhan stock untuk pengambilan, pengepakan, dan pengiriman. 

f.  Good issue
Sebuah  goods issue  adalah sebuah pergerakan barang yang digunakan untuk menampilkan penggunaan internal material, mengeluarkan material dan pengiriman barang ke pelanggan. goods issue menghasilkan penurunan stock di gudang. Sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini, berbagai komponen aplikasi  (Aplication Component) dalam Sistem SAP mulai mentransfer barang dari Manajemen Gudang (WM) dengan memproduksi dokumen dimana didasarkan pada gerakan. Sistem ini juga melakukan pemeriksaan yang diperlukan untuk menentukan apakah material masih tersedia di gudang.

Fitur-fitur pada Goods issues pada Manajemen Gudang (Warehouse Management) dapat didasarkan pada :
1. Deliveries (Pengiriman)
Dalam hal ini, kita memilih untuk pengiriman barang yang dibuat di SD Shipping.
2. IM Posting
Ketika anda posting masalah barang di IM, maka sistem menghasilkan persyaratan transfer yang digunakan sebagai dasar untuk membuat transfer order.
3. Dua langkah Picking
Untuk dua langkah picking, proses picking dibagi menjadi 2 langkah yang terpisah. Pada langkah pertama, kita memilih jumlah seluruh bahan kebutuhan untuk mengisi permintaan (misalnya, beberapa pengiriman atau persyaratan transfer). Dan langkah kedua, kita membagi material dan mengalokasikannya untuk dicocokkan dengan persyaratan yang sesuai.

g.  Invoice
Sebuah dokumen penjualan digunakan untuk membuat  faktur atau tagihan  pelanggan untuk pengiriman barang atau layanan. Faktur biasanya dibuat setelah penerimaan barang atau kinerja pelayanan telah dikonfirmasi. Hal Ini termasuk informasi tagihan umum, seperti jumlah total, total pajak, biaya pengangkutan, vendor dan penerima faktur, dan informasi rinci (header informasi, informasi item, dan preview persetujuan).

Sumber : 

0 comments

SAP Sales & Distribution (SAP-SD)

SD-Sales & Distribution ini adalah salah satu modul SAP yang  membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order  (sales support, sales, shipping dan billing). SD (Sales Distribution berfungsi untuk menangani proses penjualan (sales) dan pengelolaan pengiriman barang ke customer. Sales & Distribution merupakan dasar dari semua transaksi yang dijalankan. Sales & Distribution  terdiri dari seluruh master data, system configuration, dan transaksi untuk menyelesaikan proses pemesanan.

Beberapa sebab mengapa proses Sales & Distribution adalah hal yang penting bagi perusahaan adalah: 
Keinginan pelanggan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu terhadap barang atau jasa berkualitas baik dengan harga terjangkau.
Kemajuan teknologi informasi (IT) yang memungkinkan proses penjualan dan distribusi dilakukan secara elektronik dan real-time bahkan dari jarak yang jauh.
Globalisasi yang menuntut perusahaan untuk menjual dan mendistribusikan produk serta mendapatkan informasinya secara cepat dan handal tanpa terbatas ruang dan waktu.
Kebutuhan untuk memangkas biaya yang ada namun tetap dituntut untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan.

Berikut ini adalah diagram dari SAP mengenai Sales & Distribution sebagai berikut :
Keterangan : 
SAP-Sales & Distribution dibagi menjadi 4 sub modul, sebagai berikut : 
1. Sales Support 
Pada sub-modul Sales Support terdapat beberapa kegiatan seperti pencarian pelanggan, penentuan strategi promosi, pengelolaan data pelanggan dan kompetitor serta aktivitas marketing lainnya berdasarkan informasi yang ada di Sales Information System. Data dan informasi akan dikelola dalam SAP dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dengan pengembangan lebih lanjut.
2. Sales
Sub-modul Sales berisi kegiatan yang dimulai dari penerimaan permintaan pelanggan (inquiry) hingga pembuatan sales order. Sub-modul ini juga menangani proses kontrak dengan pelanggan (Contract), retur barang (Returns) dan persetujuan atau perjanjian dalam jadwal pengiriman barang atau jasa (Scheduling Agreement). Pada sub-modul Sales juga terdapat fitur Pricing yang sangat fleksibel dan menjadi andalan dari SAP-SD.
3. Shipping 
Sub-modul Shipping berisi proses yang berhubungan dengan pengiriman barang atau penyampaian jasa ke pelanggan.
4. Billing
Sub-modul Billing berisi proses yang berhubungan dengan penagihan dan pembayaran. Sub-modul ini juga melayani proses Credit Memo dan Debit Memo.

- Credit Memo adalah sales document yang digunakan ketika harga yang diberikan ke pelanggan terlalu besar sehingga memerlukan pemotongan. 
Contoh: Kesalahan perhitungan harga karena lupa memberikan diskon yang dijanjikan sehingga harga menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.

- Debit Memo adalah sales document yang digunakan ketika harga yang diberikan ke pelanggan terlalu rendah sehingga memerlukan penambahan. 
Contoh: Kesalahan perhitungan harga sehingga harga yang diberikan ke pelanggan lebih rendah dari yang seharusnya. 

Integrasi SAP-SD dengan modul SAP lainnya
SAP-SD akan memanfaatkan informasi yang ada di Sales Information System dalam proses bisnisnya. SAP-SD juga berinteraksi dengan modul-modul lainnya, seperti Material Management (SAP-MM) dan Financial Accounting (SAP-FI). Interaksi dengan SAP-MM terjadi dalam beberapa proses, seperti rencana pengadaan atau pembuatan produk jika stok yang tersedia tidak mencukupi. Interaksi dengan SAP-FI terjadi dalam beberapa proses seperti pencatatan keuangan dari transaksi yang terjadi.

Organizational Unit dalam SAP-SD
Organizational Unit adalah struktur obyek yang ada di SAP dan merepresentasikan obyek-obyek nyata yang terlibat dalam supply chainperusahaan. Organizational Unit di SAP-SD dapat dikelompokkan menjadi Sales Area dan Internal Organization.

- Sales Area
Sales Area merupakan kombinasi antara sales organization, distribution dan division yang membentuk sebuah kesatuan. 

Sales Area memiliki tiga organizational unit,  sebagai berikut :
1. Sales Organization
Sales Organization merepresentasikan bagian dari perusahaan yang di dalamnya terdapat proses penjualan dan distribusi barang. Biasanya, Sales Organization di SAP difokuskan pada area-area penjualan tertentu dan dibagi berdasarkan wilayah. 
Contoh: Sales Organization Jawa Timur, Sales Organization Jawa Barat.
2. Distribution Chanel 
Distribution Channel merupakan pembagian area penjualan berdasarkan bagaimana produk atau layanan disampaikan atau diterima oleh pelanggan. 
Contoh: wholesale, retail.
3. Division
Division merupakan pembagian area penjualan berdasarkan produk yang dijual. 
Contoh: Unit Alat Berat, Spare-part.

- Internal Organization
Internal Organization dibagi menjadi tiga, sebagai berikut : 
1. Sales Office
Sales Office merepresentasikan cabang dari perusahaan dimana terjadi aktivitas penjualan. Sales Office dapat menangani satu atau lebih Sales Area.
2. Sales Group
Sales Group merupakan sekumpulan Sales Personnel yang dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu.
3. Sales Personnel
Sales Personnel adalah seorang sales yang bekerja di sebuah perusahaan.

Proses Order to Cash



Keterangan : 
Proses menjual dan mendistribusikan barang atau jasa dimulai dengan interaksi awal antara pelanggan dan penjual.  Hal ini berakhir setelah produk yang dibeli telah dikirim/disampaikan. Proses Pertama yaitu membuat Quotation (sebuah kutipan) yang berisi informasi mengenai barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan, harga, dan informasi pendukung.  Kemudian membuat Sales order dengan atau tanpa referensi dari dokumen sebelumnya. Sales Order ini dilakukan setelah penjualan telah dikonfirmasi oleh pelanggan, maka pesanan penjualan disusun untuk membantu dalam pengolahan pesanan. Dengan selesainya order penjualan, modul lainnya dapat memanfaatkan data untuk menyelesaikan proses penjualan. Membuat dokumen pengiriman dimana barang secara fisik telah diterima. Mengubah dokumen pengiriman sehingga mencerminkan pengambilan (picking). Lalu, proses selanjutnya mengubah dokumen pengiriman hingga mencerminkan hasil Goods Issue. Sebelum, barang secara fisik dikirim maka diperlukan memo Kredit atau debit dengan atau tanpa referensi dokumen sebelumnya. Setelah itu, membuat Dokumen pembayaran  lalu mencetak faktur atau tagihan biaya (invoice).

sumber : 



0 comments

Soal Vclass kedua Konsep Sistem Informasi Lanjut

1. Apakah yang dimaksud dengan supply chain dan bagaimana bedanya jika dibandingkan dengan supply chain manajement ?
Jawab :
Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir.

Sedangkan Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM mengintegrasikan mulai dari pengiriman order dan prosesnya, pengadaan bahan mentah, order tracking, penyebaran informasi, perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja, pelayanan purna jual, dan pengembangan produk baru.

Jadi kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, sedangkan SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya.

2. Jelaskan  cakupan aktifitas pada Supply Chain Management !
Jawab :
Cakupan aktifitas pada Supply Chain Management sebagai berikut :
- Pengembangan Produk : melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam merancang produk baru.

- Pengadaan : memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier.

- Perencanaan dan Pengendalian : Demmand Planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perancanaan produksi dan persediaan.

- Produksi : Eksekusi produksi, penegndalian kualitas.

- Distribusi : Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di setiap pusat distribusi.

3.  Jelaskan peranan internet di dalam Supply Chain Management !
Jawab :
Peranan Internet Di dalam Supply Chain Management sebagai berikut :
- internet memungkinkan kolaborasi, koordinasi, dan integrasi dalam praktek dilapangan.
- dengan adanya internet pihak-pihak supply chain bisa membagi informasi serta melakukan transaksi dengan lebih cepat, tepat dan akurat.

Aplikasi internet dalam konteks Supply Chain terdiri dari :
1. Electronic Procurement (e-Procurement) adalah suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik. Pada model ini pembeli bisa mengundang beberapa calon supplier untuk menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier dengan harga rendah yang akan dianggap menang. Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet.

2. Electronic Fulfilment (e-Fulfilment) adalah pemenuhan pesanan pelanggan.
Contoh :
- Menerima order dari pelanggan, bisa melalui email atau web based ordering
- Mengelola transaksi.
- Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persedian produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum.
- Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan,dukungan teknis dsb.
- Kegitan reverse logistics yang berupa pengembalian produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari pelanggan.

sumber :



0 comments

Aset Sistem Informasi Harus Di lindungi Melalui SIstem Keamanan

Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tsb ?

Aset Sistem Informasi yang harus di lindungi melalui sistem keamanan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu (lihat gambar 6.1) :
1. Aset Fisik, meliputi :
a. Personnel
b. Hardware (termasuk media penyimpanan, dan periperalnya)
c. Fasilitas
d. Dokumentasi dan
e. Supplies

2. Aset Logika
a. Data / Informasi dan
b. Sofware (Sistem dan Aplikasi)


Pelaksanaan Program Keamanan (Conducting a Security Program)
Langkah-langkah utama pelaksanaan Program keamanan yaitu : 

Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of a Project Plan)
Perencanaan proyek untuk tinjaun kemanan mengikuti item sbb :
a. Tujuan Review
b. Ruang Lingkup (Scope) Review
c. Tugas yang harus dipenuhi
d. Organisasi dari Tim Proyek
e. Sumber Anggaran (Pendanaan) dan
f. Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas

Identifikasi Kekayaan (Identification of asset)
Katagori asset :
a. Personnel (end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)
b. Hardware (Mainfarme, minicomputer, microcomputer, disk, printer, communication lines, concentrator, terminal)
c. Fasilitas (Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack)
d. Dokumentasi (System and program doc.,database doc.,standards plans, insurance policies, contracts)
e. Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)
f. Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)
g. Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
h. Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software, Spreadsheets). 

Penilaian Kekayaan (Valuation of asset)
Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan penilaian, cara penilaian atas kekayaan yang hilang (lost), waktu periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.


Identifikasi Ancaman-ancaman (Threats Identification)
Lihat gbr. 6.4 Lapisan jenis ancaman aset SI


Sumber ancaman External :
1. Nature / Acts of God
2. H/W Suppliers
3. S/W Suppliers
4. Contractors
5. Other Resource Suppliers
6. Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition)
7. Debt and Equity Holders
8. Unions (strikes, sabotage, harassment)
9. Governmnets
10. Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity)
11. Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion)

Sumber ancaman Internal :
1. Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup.
2. Employee, contoh Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase, extortion (pemerasan), improper use of service (penggunaan layanan yg tidak sah)
3. Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas.

Penilaian Kemungkinan Ancaman (Threats LikeIihood Assessment)
Contoh, perusahaan asuransi dapat menyediakan informasi tentang kemungkinan terjadinya kebakaran api dalam satu waktu periode tertentu.

Analisis Ekspose (Exposures analysis)
Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu :
1. Identification of the controls in place
2. Assessment of the reliability of the controls in place
3. Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful
4. Assess the resulting loss if the threat is successful

Lihat gbr. 6.5. Tugas utama tahap analisis ekspose dan gbr.5.6. Ancaman, keandalan kontrol, cakupan control, dan ekspose. 

Adjust Control 


Prepare Sequrity Control 

Untuk melindungi kontrol pada jaringan internet dengan pengaturan Firewall. Penggunaan firewall juga penting, untuk membatasi siapa saja dan program apa saja yang bisa berjalan dalam komputer kita. Penggunaan firewall penting untuk mengatasi threat, karena jika ada orang lain yang mengakses komputer kita tanpa ijin, maka hak aksesnya akan diblokir oleh firewall tersebut. 

Sumber : 
http://farida.staff.gunadarma.ac.id/Download/files/16712/Bab+6+Mnj+Kontrol+Keamanan.pdf