Rabu, 30 April 2014 1 comments

COCOMO (Constructive Cost Model)

Pengertian COCOMO
COCOMO adalah sebuah model yang didesain oleh Barry Boehm untuk memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan. 

Jenis-Jenis COCOMO

Jenis-jenis COCOMO terdiri dari 3 jenis yaitu : 

1. Model COCOMO Dasar 
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas meliputi :
1. Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
2. Proyek sedang (semi-detached mode) Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda.
3. Proyek terintegrasi (embedded mode) Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat. 

Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini: 


Dimana :
E : besarnya usaha (orang-bulan)
D : lama waktu pengerjaan (bulan)
KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)
P : jumlah orang yang diperlukan.

Sedangkan koefisien ab, bb, cb, dan db diberikan pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1 . Koefisien Model COCOMO Dasar


2. Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO) 

Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut:
a. Atribut produk (product attributes)
1. Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
2. Ukuran basis data aplikasi (DATA)
3. Kompleksitas produk (CPLX)

b. Atribut perangkat keras (computer attributes)
1. Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
2. Memori yang dipakai (STOR)
3. Kecepatan mesin virtual (VIRT)
4. Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)

c. Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)
1. Kemampuan analisis (ACAP)
2. Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)
3. Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)
4. Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)
5.Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)

d. Atribut proyek (project attributes)
1. Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)
2. Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
3. Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED) 

Masing-masing subkatagori diberi bobot seperti dalam tabel 2 dan kemudian dikalikan.


Dari pengembangan ini diperoleh persamaan: 


Dimana :
E : besarnya usaha (orang-bulan)
KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)
EAF : faktor hasil penghitungan dari sub-katagori di atas.

Koefisien ai dan eksponen bi diberikan pada tabel berikut.

Tabel 3. Koefisien Model COCOMO Lanjut 


3. Model COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO model)

Model COCOMO II, pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya. 

Tabel 4. COCOMO II Early Design Effort Multipliers

Tabel 5. COCOMO II Post Architecture Effort Multipliers 

Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.

Referensi : 





Senin, 28 April 2014 0 comments

Kenapa anda dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi? (Keuntungan dan Kerugiannya)

Karena software yang didukung oleh open source merupakan sistem yang mendistribusikan perangkat lunak kepada pengguna dengan memberikan program dan source code secara gratis. Tetapi kita juga bisa mengembangkan open source tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita, tentunya kebebasan itu tetap bertumpu pada etika dan peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Fitur-fitur utama dari karakteristik open source adalah kebebasan user untuk:
1  - Menggunakan software sesuai keinginannya.
2  - Memiliki software yang tersedia sesuai kebutuhan.
3  - Mendistribusikan software kepada user lainnya.

Kebebasan yang tak terbatas bagi tiap orang untuk mengakses kode program merupakan pedang bermata dua bagi software itu sendiri. Hal ini disebabkan karena kebebasan ini memberikan informasi tentang kelemahan software. Kemudian, yang terjadi adalah eksploitasi kelemahannya. Para hacker akan menggunakan kelemahan ini untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan pengguna software tersebut. Akibatnya akan lebih buruk jika software tersebut merupakan software yang vital bagi pengguna karena akan memungkinkan terjadinya penipuan, pencurian identitas, pencurian informasi, dan sebagainya.

Apa manfaat yang kita dapatkan dengan menggunakan Open Source ?
Ada banyak manfaat positif yang bisa kita peroleh dengan menggunakan Open Source, diantaranya :
Kreativitas : Dengan Open Source kita bisa mempelajari cara kerja suatu perangkat lunak, memodifikasinya, bahkan membuat produk baru dari sumber yang ada.
Kemandirian : Kita tidak perlu lagi tergantung pada suatu produk tertentu, bahkan dengan Open Source kita bisa membuat produk yang sekelas dengan perusahaan berskala raksasa seperti Microsoft.
Penghematan :
Hemat Waktu : Berapa banyak waktu yang kita sia-siakan untuk berurusan dengan virus komputer di sistem closed source (baca : Windows) ? Dengan menggunakan sistem operasi Open Source seperti 3D OS kita tidak perlu membuang waktu lagi berurusan dengan virus komputer.
Hemat Biaya : Berapa banyak biaya yang perlu kita keluarkan untuk pembelian suatu produk proprietary seperti Windows, Photoshop, MS Office dan lain-lainnya ?
Hemat Devisa : Berapa banyak devisa negara yang harus lari keluar negeri jika kita terus menggunakan produk proprietary ?
Mengurangi Tingkat Pembajakan : Open Source memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan milik orang lain secara tidak sah atau dengan kata lain kita tidak perlu lagi menjadi pencuri. Selain mengurangi tingkat pembajakan, secara otomatis dosa-dosa kita juga ikut berkurang.
Meningkatkan Citra Negara : Tahukah Anda bahwa pembajakan menjadikan citra negara menurun ? Dan ini secara tidak langsung membawa akibat buruk pada hubungan dagang dengan luar negeri. Dan repotnya, di tahun 2009 ini Indonesia kembali masuk dalam daftar Priority Watch List.
Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek, proyek open source biasanya menarik banyak developer, misalnya pengembangan web server Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangkan dan memantau.
Mencegah kesalahan (bugs atau error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki, hal ini dikarenakan jumlah developernya sangat banyak dan tidak dibatasi. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, source code yang tersedia membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor.
Kualitas produk lebih terjamin, hal ini dikarenakan evaluasi dapat dilakukan oleh banyak orang sehingga kualitas produk dapat lebih baik. Namun, hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanya open source dikembangkan oleh banyak orang, karena bisa juga dilakukan oleh individual.

Selain membawa manfaat, tentu saja Open Source juga mempunyai kekurangan, diantaranya:
Kurangnya dukungan vendor : Harus diakui, masih cukup banyak vendor baik Hardware, Software, ataupun game yang belum memberikan dukungan penuh pada Open Source. Dan hal ini tentu saja cukup menghambat perkembangan Open Source.
Kurangnya dukungan support : Karena belum cukup memasyarakat, maka dukungan support juga masih cukup sulit untuk ditemukan. Support untuk Open Source selama ini masih banyak bergantung pada Internet (Google). Sehingga cukup menyulitkan mereka yang tidak mempunyai akses penuh pada Internet.
Kurangnya dukungan bisnis : Pandangan bahwa Open Source adalah gratis dan tidak bisa membawa manfaat bisnis sangat menghambat para pebisnis yang akan terjun di Open Source. Kurangnya dukungan dari pebisnis ini membuat Open Source tidak bisa mempromosikan dirinya secara baik dan ini secara tidak langsung membuat pengenalan Open Source menjadi lebih lambat.
Kurangnya promosi : Masih banyak orang yang beranggapan Open Source susah untuk dipergunakan, padahal perkembangan Open Source belakangan ini sudah cukup pesat dan bahkan dalam beberapa hal terkadang mampu menggungguli produk closed source. Kesalahpahaman ini bisa terjadi karena kurangnya promosi akan Open Source.
Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source, ketersediaan source code yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM yang ada tidak dapat menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang propriertary dan tertutup.
Tidak adanya proteksi terhadap HaKI, kebanyakan orang masih menganggap bahwa open source merupakan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya dapat diabuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa open Source yang sama.        

Referensi :

Rabu, 12 Februari 2014 0 comments

Merek-Merek Jins Terkenal di Indonesia

Asal mula jins diambil dari kata dalam bahasa Perancis, yaitu Bleu de Genes atau celana biru dari Genoa. Genoa adalah sebuah kota di tepi laut Italia. Lain halnya dengan denim. Kata "denim" muncul dari bahan pakaian asal Perancis yang disebut serge. Sementara itu, Nimes adalah sebuah kota di Perancis. Bahan ini lebih populer dengan sebutan "serge de Nimes". Banyak orang menyingkatnya dengan sebutan "denim". 
Di Indonesia bahan jins atau denim sangat populer, bahkan sejumlah merek asal Indonesia beken di sejumlah negara. Beberapa merek jins yang terkenal diantaranya  
1. Lea
Siapa yang tidak mengenal merek ini? Merek ini lahir pada dekade 1970-an. Merek ini memang menekankan kualitas bahan. Karena Amerika Serikat identik dengan celana jins, model lea pun berkiblat pada celana jins ala Negeri Paman Sam. Model vintage dan modern menjadi ciri khas lea.

2. Peter Says Denim
Merek yang lahir dari tangan terampil Peter Firmansyah pada 2008 ini juga populer di mancanegara, diantaranya Amerika Serikat dan Kanada. Model Peter Says Denim identik dengan gaya yang kasual.

3. Vision Mission Jeans
Jins yang identik dengan logo merek tiga segitiga ini juga tergolong pemain baru. Vision Mission Jeans didirikan oleh Ivan Peranginangin, Raditya Kagiswara, Angela Valeries Tawaris, Irfan Fadly, dan Trihadi Pudiawan Erhan. Modelnya mayoritas adalah skinny, super slim, dan slim. 

4. Pot Meets Pop
Di kota Kembang atau Bandung , merek ini lahir. Kini, Pots Meets Pop dikenal sebagai merek celana jins yang menggunakan bahan denim berkualitas disertai dengan teknik cutting yang baik. Keunggulan lainnya adalah model yang cukup beragam. 

5. Old Blue Co.
Merek ini memang tergolong baru. Old Blue Co diciptakan oleh Ahmad Hadiwijaya pada tahun 2010. Bahan jins ini memang didatangkan dari luar negeri. Modelnya dikenal lebih mengarah ke vintage. 

6. Elhaus
Fokus pada detail. Inilah yang menjadi andalan Elhaus. Merek yang lahir di Jakarta oleh inisiatif Eduardus Adityo dan Raven Navaro ini memang mengunggulkan detail dari pengerjaan, desain termasuk dalam penjahitan bahan denim. 

7. Akaime
Arti merek ini dalam bahasa Jepang adalah "mata merah". Nama merek dalam bahasa Jepang ini kemungkinan dipengaruhi oleh bahan denim yang memang diimpor dari Jepang. Model celana jins ini juga sangat memperhatikan detail, layaknya model jins yang digandrungi di Jepang. 

sumber :  www.kompas.com 

0 comments

Cloud Computing (Komputasi Awan)

Komputasi Awan adalah suatu paradigma dimana suatu informasi secara permanen tersimpan diserver (di Internet ) dan tersimpan secara sementara di computer client / pengguna termasuk didalamnya adalah desktop, computer tablet, notebook, sensor-sensor dan lain lain namun tidak semua yang berada di internet merupakan cloud computing.

Ada beberapa Syarat yang harus dipenuhi agar layanan yang ada di internet dapat dikatakan sebagai layanan Cloud Computing:
Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanya yang dia butuhkansaja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja. Misalkan sebuah sebuahinternet service provider menyediakan 5 macam pilihan atau paket-paket internet dan user hanya mengambil 1 paket internet maka user hanya membayar paket yang diambil saja.
Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut. Misalkan user berlangganan internet pada yang bandwidthnya 512 Kb/s lalu ingin menambahkan kecepatannya menjadi 1Mb/s kemudian user menelpon costumer service meminta untuk penambahan bandwitch lalu customer service merespon dengan mengubah bandwidth menjadi 1Mb/s.
Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.
Sumber Daya Terkelompok ( Resource pooling ) Penyedia layanan Cloud Computing memberikan layanan melalui sumber daya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumber daya komputasi digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumber daya tersebut baik yang berbentuk fisik atau virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna / pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan sumber daya komputasinya terpenuhi oleh penyedia layanan yang ada di Cloud Computing. Yang penting setiap permintaan dapat dipenuhi. Sumber daya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.
Akses Pita Lebar Layanan yang terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama dapat diakses secaramemadai memalui jaringan internet. Baik menggunakan thin client, thick client, ataupun media lain seperti smartphone.
Layanan yang terukur (Measured Service) Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya,dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumber daya komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitasuser, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secaratransparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaanlayanan 

Sistem Kerja Cloud Computing
Sistem kerja cloud computing secara sederhana yakni ketika kita membuka internet apa yang dilihat oleh pengguna adalah perangkat lunak yang menyajikan interface bagi pengguna dari webserver.  Perangkat lunak tersebut berfungsi mengumpulkan perintah-perintah atau instruksi dari pengguna seperti mengklik, mengetik, mengupload dan lain-lain.

Perintah-perintah ini kemudian dilanjutkan ke server aplikasi. Kemudian informasi tersebut disimpan dan dilanjutkan dari database server atau file server dan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui. Sehingga pengguna akan mendapatkan manfaat menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dari komputer seperti mengirim e-mail dan sebagainya.

Cloud computing mempunyai beberapa karakteristik yakni:
Agility (kecepatan) adalah perkembangan user untuk dengan cepat dan murah untuk kemajuan teknologi dan infrastruktur.
Cost (biaya): mengurangi biaya atau modal.
Device and location independence (alat dan kebebasan lokasi/tempat): memungkinkan pengguna untuk mengakses suatu sistem menggunakan sebuah web browser tanpa melihat lokasi, Multi-tenancy (Sewa menyewa besar), memperbolehkan pengguna berbagi sumber dan biaya melampaui sebuah kelompok pengguna.

Dengan Cloud Kemampuan untuk menangani tugas-tugas penting, dapat dilakukan lebih efisien oleh karena dilakukan oleh pihak ketiga, apakah mereka merupakan inti atau bukan inti dengan bisnis anda, adalah sebuah model bisnis yang umum dan merupakan layanan yang bisa menguntungkan anda.

Komputasi awan membawa tujuh manfaat potensial:
1. Data yang disimpan terpusat.
2. Respon cepat
3. Kehandalan kode uji
4. Log ( records tak terbetas )
5. Kinerja Perangkat Lunak dengan tingkat keamanan yang tinggi
6. Konstruksi yang handal
7. Menghemat Biaya uji keamanan yang mahal

sumber : 


0 comments

Materi CRM (Vclass ketiga Konsep Informasi Lanjut)

      1. Apa Definisi CRM ?
      Jawab :

Dalam perkembangannya, CRM bisa didefinisikan sebagai berikut :
-      CRM adalah sebuah istilah industri TI untuk metodologi, strategi, perangkat lunak (software) dan atau aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan.
- CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, e-mail, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing.

-  CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan. 

2. Apa saja kendala yang muncul setelah penerapan CRM ?
Jawab :

Kendala yang muncul setelah penerapan CRM yaitu :
-      Pada aplikasi TI, terbuangnya feature atau kelebihan-kelebihan yang ditawarkan TI dengan percuma.
-      Pelanggan tetap mengeluh.
-      Hubungan dengan pelanggan tetap transaksional.
-      Tidak ada peningkatan efisiensi.
-      Staf sales dan marketing masih saling menyembunyikan data.
-      Keuntungan perusahaan masih stagnan.

      3. Sebutkan Manfaat CRM ? 
      Jawab :

Manfaat CRM yaitu :
-   Jumlah konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru disamping tetap memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.
-    Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui kebutuhan konsumen.
-     Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa datadata transaksi yang sudah terkumpul.
-       Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.
-        Mengetahui perbaiakn yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada konsuman.
-       Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.
-     Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history.

4. Sebutkan dan Jelaskan 4 aktifitas utama konsep CRM !
jawab : 

Aktifitas utama konsep CRM yaitu :

1. Membangun database pelanggan yang kuat
Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama, database pelanggan adalah salah satu aset utama perusahaan, yang juga dapat dihitung performa-nya sebagaimana performa finansial yang lain.
Kedua, database pelanggan dapat dijadikan ukuran tentang ”nilai perusahaan sekarang”, dan kemungkinan performanya di masa mendatang.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan database pelanggan. Misalnya, melalui pengembalian kartu garansi yang harus diisi data lengkap pelanggan, melalui form aplikasi untuk pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan, dan yang paling populer tentu saja adalah dengan menerbitkan kartu keanggotaan. 

2. Membuat profil dari setiap pelanggan
Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Ini sebenarnya pengembangan lebih lanjut dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan.
Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan gambaran tentang kebutuhan, keinginan, dan juga concern mereka tentang produk atau layanan perusahaan.
Ada 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan: pertama adalah usage, dan kedua adalah uses. Usage menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya, dan produk atau layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Digabungkan dengan data-data demografis, psikografis, dan berbagai data pendukung lain, profiling semacam ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan.Analisis Profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan.

3. Analisis Profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.

Aspek revenue dilihat dari beberapa hal:
• Dari penggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi sekarang.
• Menghitung seberapa banyak kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut pada tahun-tahun mendatang.
• Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan perusahaan.

Sedangkan dari aspek biaya, yang perlu dihitung adalah mulai dari biaya akuisisi (acquisition cost) hingga biaya untuk mempertahankan mereka (retention cost). Satu lagi biaya yang perlu diperhitungkan adalah opportunity cost, yaitu biaya peluang atau kesempatan yang diperoleh dari melayani pelanggan.
Dengan menghitung dan membandingkan antara aspek penerimaan dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilah pelanggan mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak terlalu memberikan keuntungan yang besar. Pemilahan ini akan menjadi alat yang penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat profitabilitas dari setiap pelanggan.

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized 
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan lebih merasa diperlakukan secara individual yang tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk atau layanan perusahaan. 

5. Apa yang dimaksud dengan usage  dan uses ? 

jawab : 
-      Usage menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya, dan produk atau layanan apa saja yang digunakan.
-      Uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Digabungkan dengan data-data demografis, psikografis, dan berbagai data pendukung lain, profiling semacam ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan.

6. Apa yang dimaksud dengan Revenue, Cost, Opportunity Cost ?

jawab : 
Penerimaan (revenue) adalah penerimaan yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan.
Biaya (cost) adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.
Opportunity Cost adalah biaya peluang atau kesempatan yang diperoleh dari melayani 

7. 3 Aspek penting pada implementasi CRM, Jelaskan ? 

jawab : 
Aspek penting pada implementasi CRM yaitu :
-      Orang-orang yang profesional (kualifikasi memadai)
-      Proses yang didesain dengan baik
-      Teknologi yang memadai

Aspek orang meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM harus jelas terlebih dahulu dan dipahami secara benar oleh semua karyawan dalam perusahaan. Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan ketrampilan. Perusahaan perlu mengadakan pelatihan-pelatihan dan proses belajar yang membuat karyawan lebih siap dalam proses implementasi CRM.

Aspek Proses Dan Prosedur. Dari sisi proses dan prosedur, perusahaan harus mendefinisikan secara lebih jelas target market yang akan dibidik dan prosedur perusahaan secara lebih rinci dalam melayani konsumen. Hal ini penting bagi karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen memiliki aturan yang jelas tentang bagaimana melayani pelanggan mereka.

Selain itu, satu hal lagi yang penting adalah bagaimana perusahaan menghubungkan antara kepuasan pelanggan dengan kinerja karyawan. Artinya tidak hanya membuat slogan dan jargon, tetapi proses layanan pelanggan menjadi sistem yang harus dijalankan oleh seluruh karyawan.

Aspek strategi pemilihan dan pengembangan teknologi CRM. Perusahaan perlu membuat cetak biru tentang teknologi CRM seperti apa yang akan digunakan, bagaimana proses implementasinya, trainning dan juga penerapannya yang berhubungan dengan sistem yang sudah ada sekarang.    

Pada aspek implementasi ini, sebelum mengimplementasikan ke seluruh perusahaan, perlu dilakukan proyek percontohan implementasi yang dievaluasi secara intensif dan menyeluruh. Proyek percontohan ini penting agar menjaga proses implementasi keseluruhan dapat berjalan dengan sukses.   

8. Aplikasi CRM yang berguna bagi perusahaan dalam melakukan proses apa? Jelaskan !

jawab : 
Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal. Pertama, proses otomatisasi dari seluruh data yang ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya mengumpulkan data-data pelanggan, mencatat berapa kali mereka menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, dan berbagai data lain jika dilakukan secara manual. Kedua, aplikasi CRM memberikan laporan-laporan dari data yang dikumpulkan sehingga dapat menjadi informasi yang berguna bagi manajemen untuk proses pengambilan keputusan.