Rabu, 30 April 2014 107 comments

CONTOH PERHITUNGAN KREDIT DENGAN FLAT RATE DAN SLIDING RATE

Pada tanggal 25 Maret 2006 PT. Andika Karya Tuan Andi mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 90.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24% pa.

Pertanyaan :
Hitunglah cicilan setiap bulannya jika di hitung dengan metode Flat dan Sliding Rate ?

Jawab :

1. Jawaban Pembebanan Bunga dengan metode Flat Rate

a. Menghitung pokok pinjaman (pj) per bulan sebagai berikut  :
Pokok Pinjaman yang harus dibayar setiap bulan adalah
PJ = jumlah pinjaman / jangka waktu
PJ = Rp. 90.000.000 / 12 bulan = Rp. 7.500.000

b. Selanjutnya menghitung bunga (BG) per tahun adalah
BG = bunga x nominal pinjaman x 1 / 12 bulan
BG = 24% x Rp. 90.000.000 x 1 / 12 bulan = Rp. 1.800.000

Jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah
Pokok pinjaman Rp. 7.500.000
Bunga Rp. 1.800.000
                                 
Jumlah Angsuran Rp. 9.300.000
Jumlah angsuran ini setiap bulan sama sampai dengan 12 bulan dan jika kita uraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel Perhitungan Kredit
Dengan Flat Rate
Bulan
Tgl. Angsuran
Angsuran
Pokok
Bunga
Saldo Akhir
1
07-05-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
82,500,000
2
07-06-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
75,000,000
3
07-07-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
67,500,000
4
07-08-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
60,000,000
5
07-09-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
52,500,000
6
07-10-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
45,000,000
7
07-11-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
37,500,000
8
07-12-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
30,000,000
9
07-01-2015
9,300,000
7,500,000
1,800,000
22,500,000
10
07-02-2015
9,300,000
7,500,000
1,800,000
15,000,000
11
07-03-2015
9,300,000
7,500,000
1,800,000
7,500,000
12
07-04-2015
9,300,000
7,500,000
1,800,000
0
Jumlah
111,600,000
90,000,000
21,600,000







2. Jawaban Pembebanan Bunga dengan Metode Sliding Rate
Bunga = %bunga 1 tahun x (sisa pinjaman) : 12 bulan 

a.Angsuran bulan ke-1 adalah 
- Pokok pinjaman                  Rp. 7.500.000
- Bunga = 24% x Rp. 90.000.000 : 12 bulan =  Rp 1.800.000
                                                                                 
Jumlah Angsuran 1          Rp. 9.300.000

b.Angsuran bulan ke-2 adalah 
- Pokok pinjaman                  Rp. 7.500.000
- Bunga = 24% x Rp. 82.500.000 : 12 bulan =  Rp 1.650.000
                                                                                
Jumlah Angsuran 2          Rp. 9.150.000

Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan ke 3 sampai bulan 12 perhitungan bunganya tetap dihitung dari sisa pinjamannya. 

Tabel Perhitungan Kredit
Dengan Sliding Rate
Bulan
Tgl. Angsuran
Angsuran
Pokok
Bunga
Saldo Akhir
1
07-05-2014
9,300,000
7,500,000
1,800,000
82,500,000
2
07-06-2014
9,150,000
7,500,000
1,650,000
75,000,000
3
07-07-2014
9,000,000
7,500,000
1,500,000
67,500,000
4
07-08-2014
8,850,000
7,500,000
1,350,000
60,000,000
5
07-09-2014
8,700,000
7,500,000
1,200,000
52,500,000
6
07-10-2014
8,550,000
7,500,000
1,050,000
45,000,000
7
07-11-2014
8,400,000
7,500,000
900,000
37,500,000
8
07-12-2014
8,250,000
7,500,000
750,000
30,000,000
9
07-01-2015
8,100,000
7,500,000
600,000
22,500,000
10
07-02-2015
7,950,000
7,500,000
450,000
15,000,000
11
07-03-2015
7,800,000
7,500,000
300,000
7,500,000
12
07-04-2015
7,650,000
7,500,000
150,000
0
Jumlah
101,700,000
90,000,000
11,700,000


Jumlah total pembayaran bunga dengan kedua metode diatas adalah sebagai berikut : 
- Dengan metode flat rate adalah Rp. 21.600.000
- Dengan metode sliding rate adalah Rp. 11.700.000
                                                                               
Selisih Rp. 9.900.000 



5 comments

SOAL VCLASS SI-SDM

1. Apa yang dimaksud Subsistem Benefit pada SI-SDM?
2. Sebutkan arti dari "Defined Benefit" dan "Defined Contribution" ?

Jawab :
1. Subsistem Benefit pada SI-SDM merupakan benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun.

2. Arti dari “Defined Benefit” dan “Defined Contribution” sebagai berikut :

- Defined Benefit (Dana Pensiun Manfaat Pasti)
Menurut Bapepam, manfaat pasti atau Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah manfaat (uang atau benefit saat pensiun) telah ditentukan berdasarkan rumus tertentu yang telah ditetapkan di awal. Umumnya perusahaan akan mempertimbangkan masa atau lama bekerja dan besarnya penghasilan. Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya.

- Defined Contribution (Dana pensiun iuran pasti)
Menurut Bapepam, iuran pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) adalah besar manfaat (uang atau benefit) yang didapat berdasarkan iuran yang disetor dan hasil pengembangan kekayaan dana pensiun. Iuran ditanggung bersama oleh karyawan dan perusahaan pemberi kerja. Ada batasan kapan dan bagaimana pegawai dapat mencairkan dana pensiun tanpa penalti.

0 comments

SOAL VCLASS SI-SDM

1. Ditentukan oleh faktor apa saja besarnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap pegawainya ?
2. Sebutkan Jenis-jenis kompensasi (selain upah/gaji tetap) ! 

jawab : 

1. Faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap pegawai ditentukan oleh: 

a.Faktor intern organisasi
• Dana Organisasi
•Serikat Pekerja

b. Faktor Pribadi karyawan 
• Produktifitas kerja
Produktifitas kerja dipengaruhi oleh prestasi kerja. Prestasi kerja merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan kompensasi. Pengaruh ini memungkinkan karyawan pada posisi dan jabatan yang sama mendapatkan kompsasai yang berbeda. Pemberian kompesasi ini dimaksud untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan.

• Posisi dan Jabatan
Posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi menunjukkan keberadaan dan tanggung jawabnya dalam hierarki organisasi. Semakin tinggi posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi, semakin besar tanggung jawabnya, maka semakin tinggi pula kompensasi yang diterimanya. Hal tersebut berlaku sebaliknya.

• Pendidikan dan Pengalaman
Pegawai yang lebih berpengalaman dan berpendidikan lebih tinggi akan mendapat kompensasi yang lebih besar dari pegawai yang kurang pengalaman dan atau lebih rendah tingkat pendidikannya. Pertimbangan faktor ini merupakan wujud penghargaan organisasi pada keprofesionalan seseorang. Pertimbangan ini juga dapat memacu karyawan untuk meningkatkan pengetahuannya.

• Jenis dan Sifat Pekerjaan
Besarnya kompensasi pegawai yang bekerja di lapangan berbeda dengan pekerjaan yang bekerja dalam ruangan, demikian juga kompensasi untuk pekerjaan klerikal akan berbeda dengan pekerjaan adminsitratif. Begitu pula halnya dengan pekerjaan manajemen berbeda dengan pekerjaan teknis. Pemberian kompensasi yang berbeda ini selain karena pertimbangan profesioalisme pegawai juga kerena besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikul oleh pegawai yang bersangkutan.

c. Faktor ekstern 
• Penawaran dan Permintaan kerja
Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi dimana penawaran (supply) tenaga kerja ebih dari permintaan (demand) akan menyebabkan rendahnya kompensasi yang diberikan. Sebaiknya bila kondisi pasar kerja menunjukkan besarnya jumlah permintaan tenaga kerja sementara penawaran hanya sedikit, maka kompensasi yang diberikan akan besar.

• Biaya hidup
Besarnya kompensasi terutama upah/gaji harus disesuaikan dengan besarnya biaya hidup (cost of living). Yang dimaksud biaya hidup disini adalah biaya hidup minimal.

• Kebijaksanaan Pemerintah
Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah berupaya melindungi rakyatnya dari kesewenang-wenangan dan keadilan. Dalam kaitannya dengan kompensasi, pemerintah menentukan upah minimum, jam kerja/hari, untuk pria dan wanita, pada batas umur tertentu.

• Kondisi Perekonomian Nasional
Kompensasi yang diterima oleh pegawai di negara-negara maju jauh lebih besar dari yang diterima negara-negara berkembang dan atau negara miskin. Besarnya rata-rata kompensasi yang diberikan oleh organsasi-organisasi dalam suatu negara mencerminkan kondisi perekonomian negara tersebut dan penghargaan negara terhadap sumber daya manusianya.

2. Jenis-Jenis kompensasi (selain upah/gaji tetap) yaitu :

1) pengupahan insentif
Insentif adalah memberikan upah/gaji berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki jabatan sama akan menerima upah yang berbeda, karena prestasinya berbeda, meskipun gaji pokoknya/dasarnya sama. Perbedaan tersebut merupakan tambahan upah (bonus) karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan satu pegawai dengan yang lain.

2) kompensasi pelengkap
Kompensasi pelengkap merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket benefit dan program-program pelayanan karyawan, dengan maksud pokok untuk mempertahankan keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang. Kalau upah dan gaji merupakan kompensasi langsung karena berkaitan dengan prestasi kerja, maka kompansasi pelengkap merupakan kompensasi tidak langsung berkaitan dengan prestasi kerja.

Kompensasi pelengkap meliputi :
a. Tunjangan antara lain berbentuk :
1. Pensiun
2. Pesangon
3. Tunjangan Kesehatan
4. Asuransi Kecelakaan Kerja.

b. Pelayanan yang meliputi :
1. Majalah,
2. Sarana Olah Raga,
3. Perayaan Hari Raya,
4. Program Sosial Lainnya

3) Keamanan serta kesehatan karyawan
Pembinaan kesehatan karyawan atau anggota organisasi merupakan suatu bentuk kompensasi nonfinansial yang sangat penting dalam organisasi. Keadaan aman dan sehat seorang karyawan / anggota organisasi tercermin dalam sikap individual dan aktivitas organisasi karyawan yang bersangkutan.
Makin baik kondisi keamanan dan kesehatan, makin positif sumbangan mereka bagi organisasi/perusahaan. Pada umumnya, perusahaan memperhatikan masalah keamanan dan kesehatan karyawan justru untuk memungkinkan terciptanya kondisi kerja yang lebih baik. Hal ini penting sekali terutama bagi bagian-bagian organisasi yang memiliki resiko kecelakaan tinggi.

0 comments

Kriteria Keberhasilan Proyek

Pendahuluan
Manajemen proyek merupakan suatu cara bagaimana mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber daya manusia ataupun material disaat mulainya suatu proyek (pelaksanaan) hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.

Proyek manager adalah orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya, dan waktu. Pastinya seorang proyek manajer harus dapat berkomunikasi dengan pemilik, pengguna, tim pelaksana, dan lingkungan sekitar. Tidak hanya itu kemampuan teknis, mampu mengambil suatu keputusan yang tepat, serta dapat memberikan laporan kepada atasan juga harus dimiliki.

Hampir disetiap perusahaan/corporate melaksanakan manajeman proyek seperti pada industri bangunan dan teknik sipil yang memiliki site agent, contract manager, clerk of works, planning staff, dan general manager sebagai team pelaksana manajemen proyek. Mereka yang tergabung dalam proyek diarahkan kepada suatu tujuan perencanaan proyek, tentu saja ini merupakan tugas dari seorang manajer proyek.

Skill yang dibutuhkan seorang proyek manajer ada 4 titik, yaitu kepada Owner, User, Lingkungan, dan Team. Maksudnya, Ketika seorang proyek manager berurusan dengan owner (komisaris perusahaan) dapat memberikan informasi berupa biaya/budget dari segi finansial, serta resiko kedepan yang akan dihadapi. Ketika berbicara dengan user, dapat mengajak untuk menggunakan hasil dari proyek, baik meloby dan bujuk rayu. Lalu ketika berbicara dengan team tentunya harus memiliki keahlian tehnik, dapat mengarahkan, dan tentunya manajerial skill harus dimiliki. Terakhir ketika berbicara dengan lingkungan dalam hal ini pemerintah/ lingkungan, dapat meminta persetujuan/ izin akan adanya pengadaan proyek tersebut serta mengajak lingkungan untuk mendukung jalannya proyek tersebut. Tugas dan kegiatan pada setiap proyek jumlahnya cukup banya, oleh sebab itu setiap kegiatan harus dirinci dan diperhatikan. Artinya setiap aktifitas/ event proyek punya tenggang waktu, dan biasanya satu sama lainnya kadang berurut meskipun terkadang beberapa proyek saling menyilang pada suatu event yang akan dilaksanakan.

Kalau siklus suatu proyek itu di gambarkan secara general mempunyai 4 tahap yaitu tahap penentuan (definisi masalah proyek), perencanaan (membuat jadwal dan anggaran), eksekusi (implementasi poyek), training dan penutupan (pengenalan hasil dari proyek dan buat laporan kepada atasan).

Setelah menjalankan tahap-tahap diatas diharapkan hasil dari suatu proyek itu berhasil. Akan tetapi tidak semua proyek berhasil, Kegagalan-kegagalan dan keberhasilan-keberhasilan yang terbatas jauh lebih banyak dari jumlah yang berhasil. Oleh karena itu perlu dan penting untuk mempelajari beberapa kasus dari proyek-proyek yang gagal, sebagai sebuah proses pembelajaran untuk memperbaiki manajemen proyek.

Kriteria Keberhasilan Suatu Proyek
Secara umum kirteria dan cara mengukur keberhasilan dari sebuah proyek adalah
• Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas, maksudnya seberapa besar proyek yang akan dilaksanakan serta kebutuhan apa yang diperlukan oleh semua orang yang terlibat dalam pembuatan proyek.
• Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan, deadline yang tepat, serta sesuai anggaran atau tidak melebihi budget.
• Komitmen yang kuat pada suatu proyek, maksudnya proyek yang berhasil adalah proyek yang dapat memiliki komitmen dalam hal manajemen dan organisasi dalam sebuah proyek. Sesuai yang direncanakan maksudnya tidak mengambil jalan pintas dalam sebuah proyek. Terlihat dari harapan-harapan yang membangun di sebuah tim yang menangani proyek.
• Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya, biasanya proyek yang berhasill memliki cakupan (scope) yang jelas, tidak serakah dan hasilnya pun sempurna.
• Biaya yang dikeluarkan ketika proyrk terselesaikan tidak jauh dari rencana awal, maksudnya jangan sampai biaya yang dikeluarkan sudah besar, akan tetapi kualitas dari hasil sebuah proyek mengecewakan. Atau biaya yang dikeluarkan sudah banyak hasil proyeknya telat waktu.
• Kualitas yang baik, maksudnya ketika dilakukan proses pengujian hasil proyek sesuai dengan apa yang diharapkan. Jangan sampai hasil dari sebuah proyek cepat, tapi kualitasnya dikorbankan.
• Ketrampilan sumber daya manusia, maksudnya diperlukan SDM yang mempunyai kompetensi yang unggul atau ahli didalam bidangnya. SDM yang mempunyai jiwa disiplin tepat waktu, dapat membuat lingkungan kerja yang kondusif, serta pekerja yang dapat diatur oleh manajer.
• Komunikasi yang baik, maksudnya begini ketika tim proyek menjalankan sebuah proyek ada baiknya menjalin hubungan secara terus menerus kepada pemilik dan pengguna. Dan tidak menutup kemungkinan proyek yang berhasil adalah tim yang dapat menjalin komunikasi sesama tim
• Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil, sebisa mungkin proyek yang dijalankan tidak menimbulkan resiko. Diharapkan seminimal mungkin resiko terjadi dalam sebuah proyek.
• Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan baru diperusahaan dalam artikata malah menyulitkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

Pihak-pihak yang menentukan keberhasilan dari suatu proyek
1.    Owner/ Pemilik, pihak utama yang menetukan proyek berhasil atau tidak. Karena pihak ini merupakan ide utama sekaligus pemilik investasi materi berupa budget pada sebuah proyek.
2.    User/Pengguna, pihak kedua yang menetukan hasil proyek tersebut gagal. Karena pada tahap ini adalah tahap dimana hasil tersebut akan digunakan. Orang yang merasakan ketika menggunakan hasil dari proyek tersebut akan lebih nyaman atau tidak.
3.  Lingkungan/ Pihak luar seperti pemerintah, lingkungan sekitar atau bahkan Suplier dalam suatu proyek penjualan. Pihak luar dapat merasakan langsung ketika hasil suatu proyek berhasil dan terselesaikan.


Cara mengukur kebutuhan dari suatu proyek dapat digunakan beberapa tehnik, kebanyakan dari proyek besar menggunakan tehnik Gant Chart. Tetapi untuk sebuah proyek yang kompleks dan membutuhkan biaya yang cukup besar dapat menggunakan tehnik CPM (Critical Path Mehtode) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Dari beberapa cara mengukur kebutuhan dari sebuah proyek disesuaikan dengan mode dan seberapa besar proyek tersebut. 


Referensi :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/03/subhan-keberhasilan-proyek.pdf

1 comments

Kriteria Manager Proyek Yang Baik

Sebutkan kriteria manager proyek yang baik? 

jawab : 
Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, ekonomis, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam mengelola harapan . Manajemen suatu kegiatan baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu metode yang sudah teruji, sumber daya yang berkualitas dan penerapan ilmu pengetahuan yang tepat.

Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology). Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.

Proyek merupakan gabungan seperti sumber daya manusia, material, machine dan modal/biaya dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai tujuan dalam sasaran dan tujuan. Sifat dari suatu proyek adalah bersifat sementara dan dalam kurun waktu yang dibatasi. Suatu proyek biasanya terjadi karena suatu keperluan yang mendesak karena tuntutan pengembangan dari suatu lokasi tertentu.

Seorang manager proyek merupakan seorang professional dalam bidang manajemen proyek. Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Untuk menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang disyaratkan. Lalu apa saja kompetensi yang dimaksud?
Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan. 

Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan atau kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek.

Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu yang harus dikuasai. 

Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :
1. Manajemen Ruang Lingkup
2. Manajemen Waktu
3. Manajemen Biaya
4. Manajemen Kualitas
5. Manajemen Sumber Daya Manusia
6. Manajemen Pengadaan
7. Manajemen Komunikasi
8. Manajemen Resiko
9. Manajemen Integrasi

Setidaknya, ada 3 (tiga) karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer Proyek yaitu:
• Karakter Pribadinya
• Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
• Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

Karakter Pribadinya
1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
3. Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
4. Asertif
5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.

Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
4. Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
6. Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
7. Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.
8. Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
9. Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
10. Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.

Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
1. Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
2. Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
3. Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
4. Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
5. Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
6. Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
7. Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
8. Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
9. Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
10.Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
11.Mampu membangun kedisiplinan secara struktural.
12.Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya sebagai kekuatan individual.
13.Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan mengembangkan sisi profesionalisme mereka.
14.Menyediakan sedikit waktu untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan dirinya.
15.Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.
16.Memahami secara menyeluruh para anggota tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi efektif di dalamnya.

Jadi, seorang manajer proyek yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi kemampuan diri sendiri yang bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek. Adapun panduan referensi standart internasional yang kerap dipergunakan dalam bidang manajemen proyek adalam PMBOK (Project Management Body Of Knowledge). Setelah seorang manajer proyek dirasa cukup menguasai bidang pekerjaan yang sedang dijalani, maka disarankan untuk dapat mengambil sertifikasi manajemen proyek. Mereka yang berhasil mendapatkan sertifikasi ini akan memperoleh gelar PMP (Project Management Professional) dibelakang namanya sebagai bukti dimilikinya kemampuan terkait.

Referensi : 

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/kriteria-manajer-proyek-yang-baik/