Masa depan bangsa dan negara ini berada di
tangan generasi muda. Agar generasi muda lebih maju kedepan, maka dibutuhkan
generasi muda yang berkualitas. Terkait dengan hal itu, seorang usahawan senior
gencar menyuarakan tentang perlunya menumbuhkan wirausahawan,
sekurang-kurangnya 20% dari jumlah penduduk Indonesia. Dengan dibekali jiwa
wirausaha, diharapkan lulusan lembaga pendidikan dapat mempersiapkan diri untuk
membuka lapangan kerja yang baru. Selain itu, dengan menjadi wirausaha,
seseorang juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain dan berkurangnya
pengganguran yang terus bertambah di Indonesia. Untuk mendukung terciptanya
wirausaha yang baru, salah satunya adalah dengan cara menambah ketrampilan
kerja. Hal tersebut bisa dilakukan melalui pelatihan-pelatihan kerja yang
diadakan di unit training center di setiap perusahaan ataupun tempat bekerja
sama dengan balai-balai latihan kerja (BLK) milik pemerintah. Peningkatan
ketrampilan kerja ini dipandang akan mampu mendongkrak produktivitas suatu
perusahaan. Pada tahun 2012, kemenakertrans menargetkan sebanyak 97.340 orang
bisa mengikuti pelatihan kerja berbasis kompetensi yang diselenggarakan BLKndi
33 propinsi di seluruh Indonesia. Kemenakertrans juga akan memprioritaskan
revitalisasi BLK di seluruh daerah dengan mempererat kerja sama dengan
pemerintah daerah tingkat propinsi dan kabupaten/kota.
Kompetisi
Usai menciptakan wirausaha baru melalui dunia
pendidikan dan melatih ketrampilan melalui pelatihan kerja, langkah selanjutnya
adalah dengan menguji para tenaga kerja atau sumber daya manusia Indonesia agar
memenuhi standar global. Salah satunya adalah melalui ASEAN Skill Competition
(ASC). Pelaksanaan ASC merupakan suatu momentum yang ditunggu oleh Indonesia
untuk mengejar standar kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia. ASC ini
akan sangat membantu dalam pengembangan sumber daya manusia di suatu perusahaan
swasta yang ikut serta dalam kompetesi, khususnya tenaga kerja muda Indonesia
untuk mencapai kompetensi yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan
tuntutan pasar kerja global pada umumnya. ASC IX ini rencananya akan
dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), pada tanggal 11-20 November
2012 yang mendatang. Indonesia akan mengirimkan 44 peserta yang telah diseleksi
dari seluruh Indonesia. Para peserta tersebut akan dikompetisikan dengan 9
negara ASEAN lainnya dalam 22 bidang dalam berbagai ketrampilan. Dalam
perhelatan yang diadakan setiap 2 tahun sekali ini, Indonesia bertekad untuk
menjadi juara umum pada kompetesi ini. Namun, dalam proses pelatihannya tak
dipungkiri peran serta pihak swasta sebagai pendukung juga sangat dibutuhkan.
Pendidikan Luar Negeri
Peningkatan kualitas generasi muda juga dapat
ditempuh dengan mendapatkan pendidikan yang bermutu hingga ke luar negeri.
Salah satu negara tujuan yang sangat populer adalah Australia. Institusi
pendidikan yang sedang berkembang di Australia adalah Monash University.
Perguruan tinggi ini telah mendapatkan reputasi internasional dalam bidang
riset dan pengajaran dalam 50 tahun terakhir ini. Menurut data pendidikan
global UNESCO 2011, 10.205 mahasiswa Indonesia menjadikan Australia sebagai
negara tujuan utama pendidikannya di luar negeri selanjutnya Amerika Serikat
(7.386), Malaysia (7.325), Jepang (1.778), dan Jerman (1.546). Peningkatan peringkat
yang impesif selama tiga tahun terakhir ini menrefleksikan bahwa Monash
University memiliki produk yang terbaik. Hal itu, dikarenakan relevansi dari
hasil riset dan kualitas lulusan kami. Bahkan para staf dari Monash University
juga bersaing keras di ranah penelitian sekaligus memberikan pendidikan kelas
dunia kepada ribuan orang pelajar dari berbagai belahan dunia. Lebih jauh lagi,
Monash University juga sedang membangun jejaring Internasional dan meningkatkan
kerja sama dengan industri terkemuka. Monash adalah universitas yang tak hanya
kelas dunia, tetapi juga jadi destinasi elite para pelajar terbaik. Hal
tersebut memberikan Monash rating bintang lima dalam delapan kategori termasuk
Riset, Ketenagakerjaan, Pengajaran dan Fasilitas. Hingga saat ini, ada sekitar
22.500 mahasiswa Internasional di Monash University. Dari jumlah tersebut,
Indonesia menjadi negara ketiga dalam hal penyumbang pelajar terbanyak. Bahkan,
beberapa orang terkemuka seperti Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono
mendapat gelar master ekonomi dari Monash University pada tahun 1972.
Sumber :
0 comments:
Posting Komentar