Perkembangan
teknologi tentunya akan menghadirkan tantangan tersendiri dalam
sebuah industri. Guna menjawab tantangan tersebut, dua orang
peneliti, John Rogers dan Yonggang Huang, mengembangkan jenis baterai
Lithium Ion yang dapat dilipat serta direnggangkan.
Dengan membawa dua kemampuan yang terbilang baru, baterai ini memiliki kelebihan untuk digunakan dalam situasi di mana baterai konvensional tak mampu bekerja secara maksimal. Baterai yang diklaim dapat di isi ulang untuk penggunaan dengan jangka waktu sekira 8 jam, akan dibekali juga dengan pilihan kemampuan pengisian nirkabel.
Baterai ini tetap akan bekerja dan tak akan kehilangan fungsinya meski diregangkan, diputar, bahkan dilipat sekalipun. Para peneliti mengklaim bahwa, baterai ini mampu ditarik hingga mencapai 300 persen dari ukuran standar, tanpa mempengaruhi kinerja baterai sama sekali.
Menggunakan material low modulus silicone elastomers sebagai substrat, kedua peneliti mampu menghasilkan desain yang difokuskan oleh bahan aktif, serta ukuran yang terbilang tipis. Hal ini sedikit menjelaskan bahwa desain tersebut mampu menghasilkan interkoneksi diantara bahan aktif.
Dikutip dari Slashgear, Jumat (1/3/2013), akan sulit membayangkan bagaimana teknologi ini diaplikasikan pada perangkat smartphone. Dengan tingkat perkembangan teknologi yang terbilang cepat, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang akan hadir ponsel pintar yang memiliki desain elastis secara keseluruhan.
Dengan membawa dua kemampuan yang terbilang baru, baterai ini memiliki kelebihan untuk digunakan dalam situasi di mana baterai konvensional tak mampu bekerja secara maksimal. Baterai yang diklaim dapat di isi ulang untuk penggunaan dengan jangka waktu sekira 8 jam, akan dibekali juga dengan pilihan kemampuan pengisian nirkabel.
Baterai ini tetap akan bekerja dan tak akan kehilangan fungsinya meski diregangkan, diputar, bahkan dilipat sekalipun. Para peneliti mengklaim bahwa, baterai ini mampu ditarik hingga mencapai 300 persen dari ukuran standar, tanpa mempengaruhi kinerja baterai sama sekali.
Menggunakan material low modulus silicone elastomers sebagai substrat, kedua peneliti mampu menghasilkan desain yang difokuskan oleh bahan aktif, serta ukuran yang terbilang tipis. Hal ini sedikit menjelaskan bahwa desain tersebut mampu menghasilkan interkoneksi diantara bahan aktif.
Dikutip dari Slashgear, Jumat (1/3/2013), akan sulit membayangkan bagaimana teknologi ini diaplikasikan pada perangkat smartphone. Dengan tingkat perkembangan teknologi yang terbilang cepat, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang akan hadir ponsel pintar yang memiliki desain elastis secara keseluruhan.
Sumber
:
http://techno.okezone.com/read/2013/03/01/56/769459/wow-baterai-ini-bisa-dilipat-dan-direnggangkan
0 comments:
Posting Komentar
Dengan membawa dua kemampuan yang terbilang baru, baterai ini memiliki kelebihan untuk digunakan dalam situasi di mana baterai konvensional tak mampu bekerja secara maksimal. Baterai yang diklaim dapat di isi ulang untuk penggunaan dengan jangka waktu sekira 8 jam, akan dibekali juga dengan pilihan kemampuan pengisian nirkabel.
Baterai ini tetap akan bekerja dan tak akan kehilangan fungsinya meski diregangkan, diputar, bahkan dilipat sekalipun. Para peneliti mengklaim bahwa, baterai ini mampu ditarik hingga mencapai 300 persen dari ukuran standar, tanpa mempengaruhi kinerja baterai sama sekali.
Menggunakan material low modulus silicone elastomers sebagai substrat, kedua peneliti mampu menghasilkan desain yang difokuskan oleh bahan aktif, serta ukuran yang terbilang tipis. Hal ini sedikit menjelaskan bahwa desain tersebut mampu menghasilkan interkoneksi diantara bahan aktif.
Dikutip dari Slashgear, Jumat (1/3/2013), akan sulit membayangkan bagaimana teknologi ini diaplikasikan pada perangkat smartphone. Dengan tingkat perkembangan teknologi yang terbilang cepat, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang akan hadir ponsel pintar yang memiliki desain elastis secara keseluruhan.
Dengan membawa dua kemampuan yang terbilang baru, baterai ini memiliki kelebihan untuk digunakan dalam situasi di mana baterai konvensional tak mampu bekerja secara maksimal. Baterai yang diklaim dapat di isi ulang untuk penggunaan dengan jangka waktu sekira 8 jam, akan dibekali juga dengan pilihan kemampuan pengisian nirkabel.
Baterai ini tetap akan bekerja dan tak akan kehilangan fungsinya meski diregangkan, diputar, bahkan dilipat sekalipun. Para peneliti mengklaim bahwa, baterai ini mampu ditarik hingga mencapai 300 persen dari ukuran standar, tanpa mempengaruhi kinerja baterai sama sekali.
Menggunakan material low modulus silicone elastomers sebagai substrat, kedua peneliti mampu menghasilkan desain yang difokuskan oleh bahan aktif, serta ukuran yang terbilang tipis. Hal ini sedikit menjelaskan bahwa desain tersebut mampu menghasilkan interkoneksi diantara bahan aktif.
Dikutip dari Slashgear, Jumat (1/3/2013), akan sulit membayangkan bagaimana teknologi ini diaplikasikan pada perangkat smartphone. Dengan tingkat perkembangan teknologi yang terbilang cepat, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang akan hadir ponsel pintar yang memiliki desain elastis secara keseluruhan.
Dengan membawa dua kemampuan yang terbilang baru, baterai ini memiliki kelebihan untuk digunakan dalam situasi di mana baterai konvensional tak mampu bekerja secara maksimal. Baterai yang diklaim dapat di isi ulang untuk penggunaan dengan jangka waktu sekira 8 jam, akan dibekali juga dengan pilihan kemampuan pengisian nirkabel.
Baterai ini tetap akan bekerja dan tak akan kehilangan fungsinya meski diregangkan, diputar, bahkan dilipat sekalipun. Para peneliti mengklaim bahwa, baterai ini mampu ditarik hingga mencapai 300 persen dari ukuran standar, tanpa mempengaruhi kinerja baterai sama sekali.
Menggunakan material low modulus silicone elastomers sebagai substrat, kedua peneliti mampu menghasilkan desain yang difokuskan oleh bahan aktif, serta ukuran yang terbilang tipis. Hal ini sedikit menjelaskan bahwa desain tersebut mampu menghasilkan interkoneksi diantara bahan aktif.
Dikutip dari Slashgear, Jumat (1/3/2013), akan sulit membayangkan bagaimana teknologi ini diaplikasikan pada perangkat smartphone. Dengan tingkat perkembangan teknologi yang terbilang cepat, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang akan hadir ponsel pintar yang memiliki desain elastis secara keseluruhan.