Dengan
kehadiran berbagai aplikasi, membaca e-book menjadi kian mudah. Anda tidak
perlu repot membeli buku dalam bentuk cetak dan menyimpannya hingga bertumpuk. Anda
hanya perlu mengunduh kemudian menyimpan e-book dalam gadget. Kapan saja dan dimana
saja, e-book yang telah diunduh dapat dibaca. Selain itu, harga e-book buku
impor lebih murah dari pada buku cetak impor.
Maraknya
e-book ini diharapkan mampu mendongkrak minat baca di Indonesia yang masih
tergolong rendah. Sebagai gambaran, United Nations Development Programme
menyatakan bahwa minat baca di Indonesia berada di peringkat ke-96 dari seluruh
negara di dunia. Pernyataan ini berbasis riset pada tahun 2008-2009.
Di Asia
Tenggara, minat baca di Indonesia juga terbilang jauh tertinggal jauh karena termasuk
tiga besar dari belakang setelah Laos dan Kamboja. Keterbacaan surat kabar di
Indonesia adalah 1 : 45 atau satu koran dibaca 45 orang. Padahal di Filipina
perbandingan 1 : 30.
Namun,
berhasilkah e-book meningkatkan minat baca? Jika ingin berhasil, sejumlah
penghambat harus disingkirkan. Yang pertama, masalah kebiasaan. Padahal, banyak
jenis buku yang dapat dinikmati setiap pembaca. Namun, masih banyak masyarakat
yang berpendapat membaca adalah aktifitas yang memberatkan. Sayangnya,
pemahaman masyarakat masih kurang akan hal itu.
Yang
kedua, daya beli masyarakat yang rendah. Jika pada masyarakat perkotaan dengan
mudahnya mendapatkan gadget yang menunjang e-book yang didukung koneksi
internet, berbeda dengan masyarakat daerah pelosok yang bahkan belum tersentuh
dengan kemajuan teknologi.
Yang
ketiga, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kebanyakan nyaman dengan
budaya visual (menonton). Tayangan televisi dirasa lebih nikmat dibandingkan
dengan buku meskipun e-book juga tersedia dalam tambahan format suara dan
gambar. Kecenderungan masyarakat Indonesia bisa jadi lebih memilih bermain game
jika ada gadget ditangan atau lebih banyak mengakses media sosial dibandingkan
mengakses e-book. Fenomena inilah yang terjadi selama ini. Bagaimana cara
e-book dapat lebih efektif meningkatkan minat baca?
Sumber : www.kompas.com
0 comments:
Posting Komentar